ARTIKEL TERKAIT:
Senin, 01 Oktober 2012
Hati Hati Sering Jalan Jalan di Mal Bisa Merusak Pendengaran Lho
JelajahUpdate
Berjalan jalan di mal memang sangat mengasikan sehinga dapat menghilangkan stres namun dibalik keasikan berjalan jalan di mal ternyata ada juga dampak negatifnya salah satunya dapat merusak pendengaran.
Ketua Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Damayanti Soetjipto mengatakan bagi anak-anak, bermain di mal memang menyenangkan. Namun juga bisa mengganggu pendengaran mereka.
“Bermain di mal berbahaya bagi anak-anak dan memicunya terjadinya gangguan pendengaran atau ketulian,” kata Damayanti dalam acara temu media di Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.
Menurut Damayanti, sebaiknya anak-anak jangan terlalu sering mengunjungi permainan di pusat-pusat perbelanjaan, pasalnya tingkat kebisingan cukup tinggi.
“Di mana kebisingan di dalam wahana permainan anak dalam pusat perbelanjaan, mencapai 128 desibel. Sementara batas aman bising hanya sampai 80 desibel. Itupun harus memakai pelindung telinga,”jelas Damayanti.
Ia menjelaskan mesin-mesin permainan di sejumlah mal melebihi batas yang ditetapkan, namun banyak orangtua justru tidak menyadari dan membiarkan anak-anak mereka bermain hingga berjam-jam di pusat permainan.
Padahal kondisi bising seperti ini biasanya hanya terjadi di lokasi industri atau pabrik yang pekerjanya diharuskan menggunakan pengaman pendengaran.
Berdasarkan monitoring dan mapping Komnas PGKT pada tempat hiburan anak di mall 16 kota besar, diantaranya Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta, Cikarang, Tangerang, Bandung, Surabaya, Balu, Banjarmasin, Makassar dan Manado, didapati rata-rata tingkat kebisingannya mencapai 94,4-128 desibel.
“Ketulian pada anak dapat mengganggu perkembangan kognitif, psikologi dan sosial, yang secara otomatis akan mengganggu perkembangan komunikasinya, buruknya prestasi akademik di sekolah, sehingga berpengaruh pada kemandiriannya pada saat dewasa dan rentan mengalami gangguan fisik dan mental,” ungkap Damayanti.
Data WHO menyebutkan, terdapat sedikitnya 4,2 persen atau sekitar 250 juta penduduk dunia menderita gangguan pendengaran. Sebanyak 5-140 juta di antaranya terdapat di ASEAN. Indonesia termasuk empat negara di ASEAN dengan prevalensi ketulian cukup tinggi, yaitu sekitar 4,6 persen, adapun morbiditas paling tinggi terjadi pada usia sekolah 7-18 tahun.
“Padahal 50% risiko terjadinya gangguan pendengaran sebenarnya dapat dicegah salah satunya dengan menghindari kebisingan,” urai Damayanti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jelajahi informasi update
Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Postingan Populer
-
JelajahUpdate- Asal usul mendiang bos Apple, Steve Jobs, terus jadi bahan berita. Setelah diketahui ia ternyata punya darah Suriah, dari aya...
-
Gereja Sedlec Ossuary (Kostnice Sedlec) di Cekoslowakia ini bisa dibilang unik dan menyeramkan sebab hampir seluruh interior dari gereja ini...
-
Foto foto bugil Dewi Cinta beredar luas di internet, dalam foto foto yang tersebar Dewi Cinta terlihat telanjang tampa mengenakan pakaiyan ...
-
Surfing Sambil Telanjang Ada sebuah pantai di Australia yang diberi nama Samurai Beach di pantai ini kamu bebsa melakukan surfing sambil...
-
Seberapa besar ukuran Harddisk yang ada didalam komputerkamu apakah sebesar Harddisk yang pertama kali dibuat ini yang memiliki ukuran yang ...
-
Pemerintah melalui sidang Isbat menetapkan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H jatuh pada Minggu 19 Agustus besok. Ini berdasarkan has...
-
istri tercinta seorang pria membuat hutan yang sangat unik berbentuk gitar. Seorang pria bernama Pedro Ureta membuat sebuah hutan yang s...
-
JelajahUpdate- Cara Cepat Dapat Anak – Mendapatkan anak merupakan keinginan pasangan yang sduah menikah anak diangap sebaga ipelengkap ke...
-
Seorang ibu yang tengah berduka menjadi sasaran ‘penjahat’ dunia maya yang mengaku sebagai anaknya, hanya beberapa jam setelah ia meninggal ...
-
JelajahUpdate- Sebuah pameran mobil Chengdu Motorshow menghadirkan beberpa model bugil untuk menarik pengunjung agar banyak yang datang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar